Tulisan ini dimuat di majalah-koran Aplaus Life Style
TOKYO WINTER STORY
Teks & foto oleh Nesia Andriana Arif
Pernah nonton Tokyo Love Story? Atau animasi Jepang macam Doraemon, Naruto, Conan? Pastinya, film dan animasi Jepang yang pernah diputar di Indonesia itu membuat kamu pengen ke Jepang. Nah, kira-kira seperti apa musim dingin di Jepang dan bagaimana pula dengan tahun barunya?

KOTA-kota besar Jepang punya daya pikat tersendiri di musim dingin, yaitu lampu-lampu penghias kota atau yang dikenal juga dengan istilah illumination. Inilah beberapa lokasi di pusat Tokyo yang terkenal dengan iluminasinya.
Teras Selatan Shinjuku
Sedari pertengahan November hingga Februari, ‘demam’ iluminasi mulai menghinggapi kawasan ini.Pertama, mari kita singgah ke taman yang terkenal indah dan luas di Jepang. Namanya Shinjuku Gyouen Mae. Selain mengoleksi 20.000 spesies pohon, taman yang didirikan sejak 1590 ini juga menawarkan beberapa taman mini yang berdesain impor, yaitu Perancis, Inggris, dan Taiwan. Selain itu, ada juga bukit pepohonan momiji, yaitu pohon yang memerah di musim gugur (dijadikan sebagai simbol Jepang). Saking luasnya, tersedia juga kereta bayi dan kursi roda bagi yang membutuhkan.
Sedari pertengahan November hingga Februari, ‘demam’ iluminasi mulai menghinggapi kawasan ini.Pertama, mari kita singgah ke taman yang terkenal indah dan luas di Jepang. Namanya Shinjuku Gyouen Mae. Selain mengoleksi 20.000 spesies pohon, taman yang didirikan sejak 1590 ini juga menawarkan beberapa taman mini yang berdesain impor, yaitu Perancis, Inggris, dan Taiwan. Selain itu, ada juga bukit pepohonan momiji, yaitu pohon yang memerah di musim gugur (dijadikan sebagai simbol Jepang). Saking luasnya, tersedia juga kereta bayi dan kursi roda bagi yang membutuhkan.
Lalu ada juga toko buku Kinokuniya yang berada di gedung berlantai 7 yang memiliki terdiri atas ruangan pameran, ruang temu penulis atau pemutaran film. Ia bersebelahan dengan Takashimaya Times Square yang adalah pusat perbelanjaan pakaian dan mode yang cukup mentereng di Shinjuku. Menariknya, dalam gedung ini juga ada Tokyu Hands, toko yang menyediakan aneka barang-barang unik (tidak ada di toko lain) dan khas untuk gaya hidup modern.
Sejurus lagi, mari beranjak ke stasiun kereta api Shinjuku, stasiun tersibuk di dunia menurut Guinness Book (3,64 juta orang berseliweran di sini tiap harinya). Soalnya, setidaknya ada 12 lajur kereta api yang saling bersinggungan di sini. Sampai-sampai, kamu perlu membawa peta untuk mengetahui rute yang benar. Bila tersasar, tanyalah pada petugas stasiun ataupun pos polisi (ada bacaaan KOBAN) soalnya orang Jepang sulit diajak komunikasi dalam bahasa Inggris.
Dari Shinjuku, sayang kalau kamu tidak sekalian mengunjungi Harajuku, karena terletak hanya dua stasiun dari sana, naik JR Yamanote Line.

Kamu dapat mengunjungi tempat ini lewat jalur Odakyu ataupun Keio. Lokasi yang bernama Paternon Street Tama City ini menawarkan pentas lampu-lampu dengan aneka desain yang fantastis. Perlu kamu ketahui pula, di sinilah Istana Sanrio yang bernama Sanrio Puroland berdiri megah. Di momen liburan musim dingin seperti ini, Istana Sanrio membuat pohon Natal raksasa dengan ukuran 15 meter. Dan, hebatnya, mereka sudah menggunakan lampu LED yang ramah lingkungan. Go green!
Lalu, di pinggiran jalan Paternoon ini juga berjejer toko-toko tempat kamu bisa melampiaskan nafsushopping. Ada Itoyokado Department Store, yang menjual seabrek model pakaian segala usia. Plus, ada juga makanan aneka rasa, mulai dari yang mentah hingga yang siap hidang. Harganya pun tidak mahal. Ada juga restoran Italia Saezeiriya digemari anak-anak muda karena harganya cocok buat kantong pelajar. Lebih dari itu, pelajar boleh belajar di sini sampai batas waktu yang tidak ditentukan (asal memesan minuman).
Kembali ke Sanrio Puroland, tiket masuknya ternyata lumayan mahal. Untuk usia di atas 18 tahun dibandrol 3.000 yen (300 ribu rupiah), buat remaja (12-17 tahun) sebesar 2.700 yen, dan usia 4-11 tahun membayar 2.000 yen.
Suvenir-suvenir di Sanrio Puroland juga lumayan mahal. Sebenarnya, harga ini wajar-wajar saja karena Jepang sangat menghargai karya mereka sendiri. Untuk balon gas berbentuk karakter Disney saja, mereka jual lebih murah dibanding karakter Jepang macam Doraemon atau Anpanman. Suvenir Hello Kitty di sini dijual seharga 1.540 yen, padahal payung serupa yang tidak berkarakter Hello Kitty hanya dijual 500 yen di toko biasa. Pulpennya sendiri dihargai 640 yen, padahal pulpen biasa buatan Jepang yang sudah bagus baru seharga 350 yen.
Tapi kalau, kalau kamu tetap ingin membawa pulang oleh-oleh khas Sanrio, di tepi jalan ada toko Daiso, toko yang menjual barang serba 100 yen. Barangnya dijamin asli kok. Selain Sanrio Puroland, biasanya ada panggung atraksi menarik yang digelar anak-anak muda Jepang di tengah jalan. Oh, ya, jalanannya tidak untuk dilalui kendaraan bermotor, bahkan sepeda pun tak terlihat lalu-lalang. Menarik memang melihat muda-mudi Jepang dengan pakaian musim dingin yang modis berkumpul dan menghangatkan badan di bawah temaram lampu-lampu aneka warna Tama Center yang begitu indah.

Setelah puas berdecak kagum dengan keindahan iluminasi di musim dinginnya, mari beranjak ke fenomena tahun baru di Jepang. Kalau di Indonesia, hari raya terbesar adalah Idul Fitri dan Natal, maka bagi orang Jepang, o-shougatsu atau perayaan tahun baru inilah yang merupakan perayaan yang paling penting. “Kecanggihan teknologi dalam tubuh tradisional,” demikian kesimpulan Arianto Patunru, peneliti ekonomi Indonesia yang sedang berdinas ke Jepang, tentang perayaan tahun baru di negeri Matahari Terbit.
Mungkin, kamu mengira masyarakat di negara yang punya teknologi luar biasa canggih ini tidak percaya lagi pada pada mitos-mitos. Nyatanya tidak demikian. Berakar pada kebudayaan Cina, tahun baru di Jepang dilambangkan dengan 12 zodiak hewan atau shio.
Saking mendalamnya kepercayaan mereka, maka pada tahun 1966, jumlah kelahiran di Jepang turun drastis menyentuh angka 13,7 per seribu orang. Usut punya usut, itu terjadi gara-gara itu adalah tahun Kuda Api (hinoeuma). Akibatnya, masyarakat Jepang percaya bahwa perempuan yang lahir pada tahun itu kelak akan sulit mendapatkan suami karena mereka akan bersifat seperti kuda binal, tak betah di rumah, bahkan bisa mendepak suami. Di tahun yang sama, angka aborsi juga turut meningkat tajam.

Hingga kini, kepercayaan orang Jepang terhadap zodiak tidak luntur sama sekali, malah tetap kental. Buktinya, di momen pergantian tahun 2009-2010 ini, orang Jepang masih meneruskan kebiasaan lamanya, yaitu mengirimkan nen-gajo (年賀所). Nen-gajo adalah selembar kartu pos ucapan selamat tahun baru berisi hiasan tulisan atau gambar.
Selain nen-gajo, ada pula shime-kazari, hiasan yang dipajang di dinding bagian luar rumah atau di pintu luar atau pagar. Bentuknya berupa jalinan rumput (wara), dengan hiasan kipas merah atau emas dan sebuah jeruk yang masih berdaun. Orang Jepang percaya bahwa dengan menggantungkan benda seperti ini, keburukan-keburukan yang dibawa dalam tahun yang baru tiba, bisa tertolak.

Selain itu, ada pula o-secchi-ryouri, makanan khusus saat tahun baru. Makanan ini umumnya terbuat dari bahan-bahan seafood, tidak berkuah, campuran sushi, unagi (belut), udang, telur ikan, keringan teri, manisan kacang-kacangan, dan kue-kue tradisional Jepang yang manis. Harga satu setnya lumayan mahal, berkisar antara satu hingga dua juta rupiah! Biasanya orang Jepang juga ke restoran makan naga-soba, yaitu mi berdiameter kecil yang sangat panjang. Kabarnya, bisa mencapai 36 meter tanpa putus-putus. Orang Jepang percaya, dengan memakan mi panjang ini, usia mereka pun turut bertambah panjang.
Tentang hal ini, seorang mahasiswa Institut Teknologi Nagoya, Sunu Hadi Prabowo, yang Aplaus jumpai, mengatakan bahwa ia menyukai gaya orang Jepang melewati pergantian tahun. “Mirip lebaran. Banyak yang pulang kampung dan kumpul di rumah. Mungkin karena tahun baru selalu bertepatan dengan musim dingin, maka yang paling enak adalah kumpul ramai-ramai di rumah yang hangat daripada bertempur melawan musim dingin di luar,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang pria Jepang juga turut menimpali. Menurut Iwata Gou (26), meski tahun 2009 berlambang sapi yang lambat, tapi ternyata tahun ini begitu cepat berlalu. “Tahun 2009 merupakan tahun seiken-kotai [peralihan kekuasaan] bagi Jepang. Saya berharap tahun 2010 menjadi tahun yang lebih baik buat saya dan semua orang di dunia,” ungkap mahasiswa pasca-sarjana Universitas Kyoto ini.
Ditanya tentang fenomena bertahannya tradisi pengiriman kartu nen-gajo via pos ini, Iwata-san berkomentar, “Sebenarnya menurut saya, budaya mengirimkannen-gajo sudah mulai memudar dibandingkan tahun 90-an. Tetapi kebanyakan orang masih merasa lebih senang dan dihargai menerima kartu nen-gajo lewat pos daripada lewat email (me-ru nen-gajo atau me-ru gajo). Membuat nen-gajo itu repot, tapi justru itu, nilainya unik, kreatif, dan menarik perhatian penerima. Memberikan nen-gajo kepada orang sekantor pun sudah menjadi etiket sosial. Saya kira dua hal inilah yang meyebabkan tradisi mengirimkan nen-gajo lewat pos masih bertahan.”
Geliat Natal juga terasa cukup meriah, setidaknya dengan hadirnya lampu-lampu iluminasi. Meskipun banyak yang merayakan Natal, tetapi mereka bukan penganut Kristen. Mereka merayakannya sama seperti merayakan Halloween, White Day ataupun Valentine’s day. Wajar saja demikian karena tanggal 25 Desember bukanlah hari libur nasional. Adapun di tahun baru, rata-rata orang berlibur selama 2-3 hari berturut-turut.
Guide To Japan (Winter)
Fashion For Winter
Fashion For Winter
Dengan persiapan yang tidak matang, bisa-bisa acara wisatamu menjadi acara yang penuh keluhan dan omelan. Karenanya, kamu mesti mempersiapkan diri dengan baik. Jika kamu belum punya bayangan seperti apa rasanya beraktivitas di ruang terbuka di Jepang kala musim dingin, maka bayangkanlah kamu berada di ruangan pembuatan es. Udara dingin itu selalu mengikutimu ke manapun, menyentuh seluruh tubuhmu, bukan sekadar tangan atau lidah seperti saat kamu minum segelas air es.
Jangan pernah berpikir selembar jaket pendaki gunung, topi dan syal sudah cukup. Itu belumlah ada apa-apanya. Berikut ini perlengkapan wajib selain ketiganya.
1.Pakaian Dalam.
Ada pakaian dalam khusus musim dingin, dari celana dalam sampai singlet lengan panjang. Di Jepang ini namanya hadagi. Harga pakaian dalam ini berkisar dari 500 yen–2000 yen per lembar. Semakin mahal semakin tipis tapi semakin hangat dan nyaman dipakai. Tapi, yang paling murah pun biasanya sudah nyaman.
Ada pakaian dalam khusus musim dingin, dari celana dalam sampai singlet lengan panjang. Di Jepang ini namanya hadagi. Harga pakaian dalam ini berkisar dari 500 yen–2000 yen per lembar. Semakin mahal semakin tipis tapi semakin hangat dan nyaman dipakai. Tapi, yang paling murah pun biasanya sudah nyaman.
2.Setelan musim dingin.
Ada setelan khusus musim dingin. Jika kemeja, maka kemejanya khusus musim dingin, bahan yang sangat tebal yang takkan nyaman dipakai di Indonesia karena panas sekali.
Ada setelan khusus musim dingin. Jika kemeja, maka kemejanya khusus musim dingin, bahan yang sangat tebal yang takkan nyaman dipakai di Indonesia karena panas sekali.
3.Jaket/coat
Dua lapis di atas lalu ditutup jaket tebal. Yang paling nyaman adalah yang berisi bulu angsa ataupun bahan wool keras yang tebal. Harga coat musim dingin di Jepang lumayan mahal, berkisar antara 500 ribu rupiah sampai 5 juta rupiah.
Dua lapis di atas lalu ditutup jaket tebal. Yang paling nyaman adalah yang berisi bulu angsa ataupun bahan wool keras yang tebal. Harga coat musim dingin di Jepang lumayan mahal, berkisar antara 500 ribu rupiah sampai 5 juta rupiah.
4.Perlengkapan kaki dan kepala.
Lazimnya, orang Jepang mengenakan sepatu boot kulit plus kaos kaki khusus musim dingin. Sepatu boot ini dilengkapi bahan yang bisa ditutup-buka berupa logam tajam untuk mengurangi kemungkinan terpeleset saat berjalan di atas salju yang licin. Lalu, ada syal dan topi khusus musim dingin. Setiap musim ada topi yang khas, lho. Selanjutnya ada kaos tangan musim dingin. Di musim panas, juga ada kaos tangan khusus yang adem dan melindungi tangan dari sinar ultraviolet.
Lazimnya, orang Jepang mengenakan sepatu boot kulit plus kaos kaki khusus musim dingin. Sepatu boot ini dilengkapi bahan yang bisa ditutup-buka berupa logam tajam untuk mengurangi kemungkinan terpeleset saat berjalan di atas salju yang licin. Lalu, ada syal dan topi khusus musim dingin. Setiap musim ada topi yang khas, lho. Selanjutnya ada kaos tangan musim dingin. Di musim panas, juga ada kaos tangan khusus yang adem dan melindungi tangan dari sinar ultraviolet.
5.Perlengkapan tambahan
Krim untuk musim dingin untuk mengobati kulit gatal karena udara yang sangat dingin dan kering. Lalu ada lip-gloss musim dingin untuk membuat bibir tidak cepat kering dan pecah-pecah (bisa berdarah lho). Terakhir, ada baiknya menggunakan masker. Gunanya untuk mencegah terkena penyakit influenza. Di musim dingin, penyakit influenza bisa mewabah di seluruh Jepang. Jangan bayangkan influenza seperti di Indonesia. Penyakit influenza di sini benar-benar berat, demam tinggi sampai 40-an derajat, badan terasa remuk, kepala sakit seperti mau pecah, muntah-muntah, dan hampir dapat dipastikan tak bisa beraktivitas normal. (*)
Krim untuk musim dingin untuk mengobati kulit gatal karena udara yang sangat dingin dan kering. Lalu ada lip-gloss musim dingin untuk membuat bibir tidak cepat kering dan pecah-pecah (bisa berdarah lho). Terakhir, ada baiknya menggunakan masker. Gunanya untuk mencegah terkena penyakit influenza. Di musim dingin, penyakit influenza bisa mewabah di seluruh Jepang. Jangan bayangkan influenza seperti di Indonesia. Penyakit influenza di sini benar-benar berat, demam tinggi sampai 40-an derajat, badan terasa remuk, kepala sakit seperti mau pecah, muntah-muntah, dan hampir dapat dipastikan tak bisa beraktivitas normal. (*)